MATEMATIKA ITU MENYENANGKAN

SELAMAT DATANG DI BLOG SUNDARSIH KYZANIF "MATEMATIKA ITU MENYENANGKAN"

Minggu, 12 Desember 2021

 

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MELALUI  PEMBELAJARAN BERORIENTASI HOTS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PBL DI SMP NEGERI 1 MAGETAN

     Pembelajaran matematika merupakan proses yang dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan yang memungkinkan peserta didik melaksanakan kegiatan belajar matematika, sehingga pemahaman konsep-konsep atau prinsip-prinsip matematika dapat dipelajari dengan baik oleh peserta didik.

     Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan selama ini, penulis menggunakan buku siswa dan buku guru. Penulis meyakini bahwa buku tersebut sudah sesuai dan baik digunakan di kelas karena diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ternyata, dalam praktiknya, penulis mengalami beberapa kesulitan seperti materi dan tugas tidak sesuai dengan latar belakang peserta didik. Selain itu, penulis masih berfokus pada penguasaan pengetahuan kognitif yang lebih mementingkan hafalan materi. Dengan demikian proses berpikir siswa masih dalam level C1 (mengingat), memahami (C2), dan C3 (aplikasi). Guru hampir tidak pernah melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/ HOTS).  Penulis juga jarang menggunakan media pembelajaran. Dampaknya, suasana pembelajaran di kelas kaku dan anak-anak tampak tidak ceria.

     Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, peserta didik harus dibekali keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills) agar siswa mempunyai kemampuan berpikir kritis. Hal ini juga sejalan dengan upaya optimalisasi internalisasi Pancasila pada pembelajaran khususnya pada aspek berpikir kritis.  Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran berbasis masalah (Problem  Based learning/PBL). PBL merupakan model pembelajaran yang mengedepankan strategi pembelajaran dengan menggunakan masalah dari dunia nyata sebagai konteks siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep esensial dari materi yang dipelajarinya. Dalam PBL siswa dituntut untuk mampu memecahkan permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari (kontekstual). Dengan kata lain, PBL membelajarkan peserta didik untuk berpikir secara kritis dan analitis, serta mencari dan menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

        Adapun langkah langkah pelaksanaan yang penulis lakukan adalah adalah memetakan kompetensi dasar (KD), merumuskan indikator pencapaian kompetensi, pemilihan model pembelajaran (PBL), merencanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran. Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan sintak PBL, penyusunan perangkat pembelajaran (meliputi RPP, bahan ajar, LKPD, dan instrumen penilaian) 

     Setelah melaksanakan pembelajaran matematika dengan model PBL, penulis menemukan bahwa proses dan hasil belajar peserta didik meningkat. Siswa menjadi jauh lebih aktif, tingkat berpikir kritis pada siswa juga semakin meningkat, serta kemampuan siswa dalam memecahkan masalah (Problem Solving) semakin  baik dibandingkan pembelajaran sebelumnya. 



                                             (a)                                                                (b)                                                                                                    

Gambar.1.  Siswa diskusi untuk mencari penyelesaian dari permasalahan kontekstual yang berkaitan dengan bangun ruang sisi lengkung (a) Diskusi secara tatap muka terbatas. (b) Diskusi secara online



                              
                                              (a)                                                               (b)

Gambar.2. Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. (a) Presentasi secara tatap muka terbatas. (b) Presentasi secara online

        Dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, kemampuan siswa untuk bersikap terbuka dalam memberi pendapat, menerima pendapat, bertanya apabila terdapat hal hal yang tidak dimengerti, berdiskusi, presentasi sampai membuat kesimpulan bisa meningkat. Dengan kata lain, kemampuan siswa dalam berpikir kritis juga meningkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar